Warga Lebanon Jadi Pembunuh Komandan Hizbullah

BEIRUT, KOMPAS.com - Seorang warga Lebanon yang ditangkap karena dicurigai sebagai agen mata-mata Israel mengakui telah membantu pembunuhan seorang komandan Hizbullah pada 2004.
Sumber keamanan Lebanon, Selasa (2/3/2010), mengatakan, Michel Abdo ditangkap tiga pekan lalu dan dianggap sebagai "agen mata-mata yang sangat penting". Abdo akan diadili di hadapan pengadilan militer. "Perannya adalah menfasilitasi gerakan agen-agen Mossad Israel untuk menjalani misi pembunuhan," katanya kepada Reuters.
"Ia menjemput mereka dari satu tempat di dekat perairan selatan Beirut.Lalu membawa mereka ke rumahnya untuk merencanakan pembunuhan. Ia kemudian menfasilitasi keberangkatan mereka," ujanya.
Israel yang terlibat perang selama 34 hari dengan Hizbullah pada 2006 belum mengomentari penangkapan itu.
Ghalib Awali, komandan sayap militer Hizbullah, tewas dalam serangan bom saat masuk ke mobilnya di pinggiran utara Beirut pada 2004.  Abdo adalah tersangka kedua yang akan diadili dalam kasus pembunuhan Ghalib Awali ini.
Israel juga membunuh tokoh Hizbullah lain, Abbas al-Mussavi, dalam sebuah serangan udara terhadap mobilnya pada 1992.
Dalam beberapa tahun terakhir, Lebanon telah mengadili dan menghukum beberapa orang karena melakukan mata-mata dan berencana menyerang Hizbullah.
Lebih dari 50 orang ditangkap sebagai hasil investigasi tentang kasus mata-mata Israel sejak April 2009. Lebih dari 20 orang di antaranya telah didakwa secara resmi.
Lebanon, negara yang dalam keadaan perang dengan Isreal, melukiskan penangkapan tersebut sebagai pukulan besar bagi jaringan intelijen Israel di negara itu.
Hizbullah menuntut hukuman mati bagi semua tersangka.
Pengadilan Lebanon telah menjatuhkan hukuman ringan kepada warga Lebanon yang bekerja sama dengan pendudukan Israel dan milisi lokalnya setelah pasukan Zionis itu mengakhiri 22 tahun pendudukan  atas Libanon selatan yang berpenduduk mayoritas Muslim Syiah pada Mei 2000

Artikel Di Kutip Dari : www.news.yahoo.com