JERUSALEM, KOMPAS.com - Polisi Israel memasuki kompleks masjid Al Aqsa, Minggu (28/2/2010) setelah warga Palestina melempari batu para pengunjung, laporan seorang juru bicara polisi.
"Para jamaah Muslim melemparkan batu ke para pengunjung di tempat itu hari ini, dan pasukan kami telah memasuki kompleks itu dan melakukan penangkapan," kata juru bicara Micky Rosenfeld.
"Sekitar 20 orang muda terkurung di dalam masjid itu, dan sebagai tindakan berjaga-jaga kami memutuskan untuk memberikai akses ke kompleks masjid itu hanya untuk pria berusia di atas 50 tahun serta wanita dan anak-anak," tambahnya.
"Belasan polisi anti huru hara dikerahkan ke jalan-jalan sempit Kota Tua sementara pengumuman di siarkan melalui pengeras suara dan menara-menara masjid menyerukan umat Islam menyelamatkan Jerusalem," kata koresponden AFP.
Seorang pejabat Komite Tertinggi Islam Jerusalem mengatakan para warga Palestina yang melemparkan batu ke orang-orang yang mereka adalah kelompok garis keras Yahudi yang bermaksud berdoa di lokasi itu dan merusak status quo yang sulit itu.
"Mereka melemparkan batu-batu karena para pemukim Israel telah mengepung komplks itu dua atau tiga hari dan mengatakan mereka berniat memasuki kompleks masjid itu Minggu atau Senin untuk berdoa di Al Aqsa," kata Adnan Husseini kepada AFP.
Para warga Yahudi merayakan hari libur Purim Minggu dan Senin. Kompleks masjid Al Aqsa adalah tempat paling suci ketiga Islam setelah Mekah dan Medinah.
Kompleks itu adalah lokasi tersuci di dunia bagi warga Yahudi, yang meyakini merupakan lokasi Kuil Kedua yang dibakar Romawi pada 70 SM, dan menyebutnya sebagai Temple Mount.
Lokasi itu telah menjadi perebutan keras selama puluhan tahun, dan aksi perlawanan rakyat Paletina kedua atau intifada, yang meletus di sana September 2000 setelah kunjungan Ariel Sharon, politisi sayap kanan yang menjadi perdana menteri waktu itu.
Bentrokan-bentrokan meletus di beberapa kesempatan yang di mulai September lalu setelah para jamaah Muslim melemparkan batu ke orang-orang yang mereka yakin adalah kelompok garis keras Yahudi yang berusaha berdoa di lokasi itu dalam liburan-liburan kaum Yahudi.
Pihak berwenang Israel menegaskan para pengunjung itu adalah turis-turis Prancis. Kerusuhan terbaru itu terjadi setelah beberapa bentrokan di kota Tepi Barat Al Khalil ( Hebron).
Hal ini menyangkut rencana Israel untuk merenovasi Makam Kepala Keluarga di tempat itu satu lokasi tua yang dihormati umat Islam dan kaum Yahudi.
Artikel Ini Di Kutip Dari : www.news.yahoo.com
"Para jamaah Muslim melemparkan batu ke para pengunjung di tempat itu hari ini, dan pasukan kami telah memasuki kompleks itu dan melakukan penangkapan," kata juru bicara Micky Rosenfeld.
"Sekitar 20 orang muda terkurung di dalam masjid itu, dan sebagai tindakan berjaga-jaga kami memutuskan untuk memberikai akses ke kompleks masjid itu hanya untuk pria berusia di atas 50 tahun serta wanita dan anak-anak," tambahnya.
"Belasan polisi anti huru hara dikerahkan ke jalan-jalan sempit Kota Tua sementara pengumuman di siarkan melalui pengeras suara dan menara-menara masjid menyerukan umat Islam menyelamatkan Jerusalem," kata koresponden AFP.
Seorang pejabat Komite Tertinggi Islam Jerusalem mengatakan para warga Palestina yang melemparkan batu ke orang-orang yang mereka adalah kelompok garis keras Yahudi yang bermaksud berdoa di lokasi itu dan merusak status quo yang sulit itu.
"Mereka melemparkan batu-batu karena para pemukim Israel telah mengepung komplks itu dua atau tiga hari dan mengatakan mereka berniat memasuki kompleks masjid itu Minggu atau Senin untuk berdoa di Al Aqsa," kata Adnan Husseini kepada AFP.
Para warga Yahudi merayakan hari libur Purim Minggu dan Senin. Kompleks masjid Al Aqsa adalah tempat paling suci ketiga Islam setelah Mekah dan Medinah.
Kompleks itu adalah lokasi tersuci di dunia bagi warga Yahudi, yang meyakini merupakan lokasi Kuil Kedua yang dibakar Romawi pada 70 SM, dan menyebutnya sebagai Temple Mount.
Lokasi itu telah menjadi perebutan keras selama puluhan tahun, dan aksi perlawanan rakyat Paletina kedua atau intifada, yang meletus di sana September 2000 setelah kunjungan Ariel Sharon, politisi sayap kanan yang menjadi perdana menteri waktu itu.
Bentrokan-bentrokan meletus di beberapa kesempatan yang di mulai September lalu setelah para jamaah Muslim melemparkan batu ke orang-orang yang mereka yakin adalah kelompok garis keras Yahudi yang berusaha berdoa di lokasi itu dalam liburan-liburan kaum Yahudi.
Pihak berwenang Israel menegaskan para pengunjung itu adalah turis-turis Prancis. Kerusuhan terbaru itu terjadi setelah beberapa bentrokan di kota Tepi Barat Al Khalil ( Hebron).
Hal ini menyangkut rencana Israel untuk merenovasi Makam Kepala Keluarga di tempat itu satu lokasi tua yang dihormati umat Islam dan kaum Yahudi.
Artikel Ini Di Kutip Dari : www.news.yahoo.com