Venezuela-Rusia Sepakati Rencana Proyek Tenaga Nuklir



Caracas (ANTARA/RIA Novosti-0ANA) - Venezuela dan Rusia telah mencapai kesepakatan untuk rencana pembangunan pabrik tenaga nuklir pertama di negara Amerika Latin, kata Presiden Venezuela, Hugo Chavez, Sabtu.
"Kami siap untuk memulai merancang proyek pabrik nuklir pertama," kata Chavez dalam konferensi pers bersama di Caracas, setelah melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin.
Putin tiba di Venezuela Jumat, untuk melakukan perundingan mengenai berbagai isu, termasuk kerja sama teknik militer dan proyek-proyek energi bersama.
Dalam pertemuan Putin-Chavez tersebut, Rusia dan Venezuela menandatangani satu perjanjian antar-pemerintah mengenai partisipasi Konsorsium Minyak Nasional Rusia dalam pembangunan cadangan minyak Ayacucho-3 dan Hunin-3.
Konsorsium Minyak Nasional (NNK) dari perusahaan-perusahaan Rusia kini sedang bekerja di Venezuela, termasuk perusahaan raksasa energi Rusia Gazprom, produser minyak mentah milik negara Rosneft, perusahaan minyak patungan Rusia-Inggris TNK-BP, Surgutneftegaz dan LUKoil.
NNK sebelumnya telah sepakat akan membayar total satu miliar dolar untuk hak ikut ambil bagian dalam proyek Hunin-6, yang akan memproduksi sampai 450.000 barel per hari pada 2017.
Venezuela adalah salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia, dengan sekitar 87 miliar barel dalam cadangan minyak konvensional pada 2008.
Ini adalah cadangan minyak berat non konvensional terbesar. Sebagian besar cadangan itu berlokasi di sabuk minyak Orinoco.