Liputan6.com, Dubai: Misteri penyebab terbunuhnya komandan senior Hamas, Mahmoud al Mabhouh, kini mulai terungkap. Kepolisian Dubai, Uni Emirat Arab, belum lama ini, menyatakan Al-Mabhouh tewas karena dibius kemudian dicekik.
Wakil komandan kepolisian setempat, Mayor Jenderal Khamis Mattar al Mazeina menjelaskan, Al-Mabhouh dibunuh dengan obat bius, succinylcholine. Obat bius ini biasa digunakan dokter anestesi dan dokter darurat, berfungsi melemaskan otot pasien dengan cepat. Penggunaan succinylcholine diduga agar kematian Al-Mabhouh terlihat alami.
Keterangan tersebut mementahkan laporan media massa sebelumnya yang menyebutkan Al-Mabhouh tewas setelah disetrum dan dicekik. Dalam laporan berbagai media, Dinas Rahasia Israel atau Mossad diduga berada di belakang aksi pembunuhan komandan Hamas tersebut pada Januari lalu [baca: Komandan Senior Hamas Dibunuh Pasukan Israel].
Mabhouh dituduh pemerintah Israel atas penyelundupan senjata ke Gaza, sehingga mengakibatkan dua tentara Israel tewas. Namun pemerintah Tel Aviv selalu membantah dan mengatakan tidak ada bukti-bukti keterlibatan Mossad.
Sejauh ini Kepolisian Dubai baru mengidentifikasi 26 tersangka pembunuhan Al-Mahbouh. Mereka diduga menggunakan paspor palsu kewarganegaraan Inggris, Irlandia, Prancis dan Australia. Dugaan ini memicu pertikaian diplomatik antara Israel dan beberapa negara Barat [baca: Paspor Warga Australia Dicatut, Kevin Rudd Berang].(ANS/BBC)
Artikel Ini Di Kutip Dari : www.news.yahoo.com
Wakil komandan kepolisian setempat, Mayor Jenderal Khamis Mattar al Mazeina menjelaskan, Al-Mabhouh dibunuh dengan obat bius, succinylcholine. Obat bius ini biasa digunakan dokter anestesi dan dokter darurat, berfungsi melemaskan otot pasien dengan cepat. Penggunaan succinylcholine diduga agar kematian Al-Mabhouh terlihat alami.
Keterangan tersebut mementahkan laporan media massa sebelumnya yang menyebutkan Al-Mabhouh tewas setelah disetrum dan dicekik. Dalam laporan berbagai media, Dinas Rahasia Israel atau Mossad diduga berada di belakang aksi pembunuhan komandan Hamas tersebut pada Januari lalu [baca: Komandan Senior Hamas Dibunuh Pasukan Israel].
Mabhouh dituduh pemerintah Israel atas penyelundupan senjata ke Gaza, sehingga mengakibatkan dua tentara Israel tewas. Namun pemerintah Tel Aviv selalu membantah dan mengatakan tidak ada bukti-bukti keterlibatan Mossad.
Sejauh ini Kepolisian Dubai baru mengidentifikasi 26 tersangka pembunuhan Al-Mahbouh. Mereka diduga menggunakan paspor palsu kewarganegaraan Inggris, Irlandia, Prancis dan Australia. Dugaan ini memicu pertikaian diplomatik antara Israel dan beberapa negara Barat [baca: Paspor Warga Australia Dicatut, Kevin Rudd Berang].(ANS/BBC)
Artikel Ini Di Kutip Dari : www.news.yahoo.com